Indah, adalah adjektiva

← Bab Sebelumnya (Pengenalan pada partikel) | Daftar Isi | Bab Berikutnya (Dasar-dasar verba) →
Lihat soal latihan



Sifat-sifat kata sifat

Karena sekarang kita telah dapat menghubungkan dua nomina menggunakan berbagai partikel, selanjutnya kita ingin menggambarkan nomina kita dengan adjektiva (kata sifat). Ada adjektiva yang bisa langsung memodifikasi nomina yang muncul setelahnya. Ada juga yang memerlukan hiragana pembantu. Berdasarkan hal tersebut, adjektiva dibagi menjadi dua: adjektiva-na dan adjektiva-i. Kita akan melihat perbedaannya dan cara menggunakannya dalam kalimat.

Adjektiva-na

Adjektiva-na sangat mudah dipelajari karena dia pada dasarnya berperilaku seperti nomina. Bahkan, karena mereka begitu mirip, kamu bisa berasumsi bahwa mereka cara kerjanya sama kecuali kalau saya terang-terang menjelaskan perbedaannya. Satu perbedaan utamanya adalah adjektiva-na bisa memodifikasi nomina yang mengikutinya dengan menyelipkan 「な」 di antara adjektiva dan nominanya. Oleh karenanya, dia dinamai adjektiva-na.

(1) 静か。- Orang yang pendiam.

Terbalik dengan bahasa Indonesia, di bahasa Jepang kita menyebutkan sifatnya dulu sebelum bendanya. Lalu, 「な」 di situ bisa kamu anggap seperti "yang" pada bahasa Indonesia: dia befungsi menghubungkan benda dan sifatnya. Hanya saja, kalau di bahasa Indonesia kita seringkali bisa membuang "yang" (misalnya "orang pendiam") tanpa ada perubahan arti, pada bahasa Jepang adjektiva-na selalu membutuhkan 「な」. Kita akan secara bebas mengabaikan "yang" pada terjemahan bahasa Indonesianya.

Selain memodifikasi nomina menggunakan 「な」, kamu juga bisa mengatakan bahwa "suatu nomina" bersifat "suatu adjektiva" dengan menggunakan partikel topik atau identifikasi, mengikuti pola [nomina] [partikel] [adjektiva]. Contohnya adalah 「静か」. Ini pada dasarnya sama dengan menyatakan keadaan benda yang dipelajari di dua bab sebelumnya. Namun, karena tidak mungkin "suatu adjektiva" menjadi "suatu nomina", maka kita tidak bisa mengatakan [adjektiva] [partikel] [nomina] (misalnya 「静か」). Ini cukup jelas karena, misalnya, seseorang bisa saja bersifat pendiam, tapi mengatakan bahwa sifat pendiam adalah orang tidaklah masuk akal.

(1) 友達親切。- Teman bersifat baik hati.

(2) 友達親切。- Teman adalah orang yang baik hati.

Apa kamu masih ingat bahwa saya mengatakan adjektiva-na bertingkah seperti nomina? Kamu bisa melihatnya di contoh berikut.

(1) ジャヤは好きだ。- Jaya suka ikan.

(2) ジャヤは好きじゃない。- Jaya tidak suka ikan.

(3) ジャヤは好きだった。- Jaya dulu suka ikan.

(4) ジャヤは好きじゃなかった。- Jaya dulu tidak suka ikan.

Apakah konjugasinya terasa akrab? Seharusnya iya, kalau kamu memperhatikan konjugasi keadaan benda untuk nomina. Mungkin kamu perlu membiasakan diri bahwa "suka" di bahasa Jepang dinyatakan dengan kata sifat bukannya kata kerja. Jadi, cara untuk mengatakan "suka ikan" pada bahasa Jepang adalah 「好き」 (ikan bersifat "suki"). Kalau sesuatu bersifat "suki", artinya kamu suka hal tersebut! Ini juga tentunya dipakai untuk menyatakan suka pada orang, misalnya 「リナが好き」 (senang Rina).

Pada contoh-contoh di atas kamu juga bisa melihat partikel topik dan indentifikasi yang bekerja secara harmonis. Partikel topik memberitahu bahwa kalimatnya berbicara mengenai "Jaya", dan partikel identifikasi menunjuk bahwa "ikan" adalah benda yang Jaya suka.

Kamu juga bisa menggunakan tiga konjugasi terakhir untuk memodifikasi nomina secara langsung. (untuk bentuk positif taklampau, ingat bahwa kita perlu 「な」)

(1) 好きなタイプ。- Tipe yang suka ikan.

(2) 好きじゃないタイプ。- Tipe yang tidak suka ikan.

(3) 好きだったタイプ。- Tipe yang dulu suka ikan.

(4) 好きじゃなかったタイプ。- Tipe yang dulu tidak suka ikan.

Di sini, seluruh klausa 「好き」、「好きじゃない」、dll. memodifikasi "tipe" untuk berbicara tentang tipe (orang) yang suka atau tidak suka ikan.

Kamu bahkan bisa memperlakukan seluruh klausa tersebut sebagai sebuah nomina. Contohnya, kita bisa membuat klausa tersebut menjadi topik seperti contoh berikut:

(1) 好きじゃないタイプは、好きだ。
- Tipe (orang) yang tidak suka ikan, suka daging (sapi dsb.)

Adjektiva-i

Adjektiva-i dinamakan begitu karena selalu diakhiri hiragana 「い」. Ini adalah okurigana yaitu bagian yang akan berubah-ubah saat kita mengkonjugasi adjektivanya. Tapi, kamu juga perlu tahu bahwa beberapa adjektiva-na diakhiri 「い」 misalnya 「きれい(な)」. Jadi, bagaimana cara membedakannya? Berita buruknya, tidak ada cara pasti untuk mengetahuinya. Namun berita baiknya adalah saya hanya bisa memikirkan dua adjektiva-na yang diakhiri 「い」 dan umumnya ditulis dengan hiragana: 「きれい」 dan 「嫌い」. Adjektiva-na lain yang diakhiri 「い」 biasanya ditulis dengan kanji jadi kamu bisa melihat bahwa dia bukan adjektiva-i. Contohnya, 「きれい」 jika ditulis dengan kanji adalah 「綺麗」 atau 「奇麗」, dan karena 「い」-nya merupakan bagian dari kanji 「麗」, maka kita bisa tahu bahwa dia tidak mungkin merupakan adjektiva-i. Ini karena inti utama 「い」 pada adjektiva-i adalah memungkinkan dilakukannya konjugasi tanpa mempengaruhi kanjinya. Bahkan, satu-satunya adjektiva-na yang terpikirkan oleh saya yang benar-benar diakhiri hiragana 「い」 hanyalah 「嫌い」. Ini karena 「嫌い」 diturunkan dari kata kerja 「嫌う」.

Apakah kamu ingat bahwa keadaan benda negatif juga diakhiri 「い」 (じゃな)? Nah, kamu bisa memperlakukan adjektiva-i sebagaimana keadaan benda negatif. Misalnya, kamu tidak bisa menempelkan deklaratif 「だ」 ke adjektiva-i sebab kita tahu bahwa keadaan benda negatif juga tidak disertai 「だ」. (Bandingkan dengan adjektiva-na dan nomina yang bisa ditempeli 「だ」)

JANGAN menempelkan 「だ」 ke adjektiva-i.

Setelah masalah tadi jelas, kita bisa belajar aturan konjugasi untuk adjektiva-i. Ada dua aturan baru untuk hal tersebut. Untuk bentuk negatifnya, pertama kita buang 「い」 lalu tempelkan 「くない」. Untuk bentuk lampaunya, buang 「い」 lalu tambahkan 「かった」. Karena 「くない」 juga diakhiri 「い」, kamu bisa menganggap bentuk negatifnya sebagai suatu adjektiva-i baru. Jadi aturan konjugasi lampau negatif sama dengan aturan konjugasi lampau positif.

Aturan konjugasi untuk adjektiva-i
Ringkasan konjugasi adjektiva-i
PositifNegatif
Taklampau高い高くない
Lampau高かった高くなかった

Untuk memodifikasi nomina, kamu tinggal menempelkan adjektiva-i langsung.

(1) 高いビル。- Bangunan yang tinggi.

(2) 高くないビル。- Bangunan yang tidak tinggi.

(3) 高かったビル。- Bangunan yang dulunya tinggi.

(4) 高くなかったビル。- Bangunan yang dulunya tidak tinggi.

Kamu juga bisa menggabung banyak adjektiva berturut-turut dalam urutan dan bentuk apapun.

(1) 静か高いビル。- Bangunan yang hening dan tinggi.

(2) 高い静かビル。- Bangunan yang tinggi dan hening.

(3) 静か高くないビル。- Bangunan yang hening dan tidak tinggi.

Dengan adjektiva-i, kita juga bisa membuat klausa nomina deskriptif seperti yang tadi kita lakukan dengan adjektiva-na. Tentunya bedanya adalah kita tidak memerlukan 「な」 untuk memodifikasi nominanya. Pada contoh berikut, klausa deskriptif 「値段高い」 langsung memodifikasi 「レストラン」.

(1) 値段高いレストランあまり好きじゃない
- Tidak terlalu suka restoran yang harganya mahal.

Perkecualian yang merepotkan

Ada satu adjektiva-i yaitu "baik" yang perilakunya berbeda dengan adjektiva-i lainnya. Ini adalah contoh klasik mengenai susahnya bahasa Jepang bagi pemula karena kata-kata yang paling umum dan berguna adalah kata-kata yang punya banyak perkecualian. Kata untuk "baik" pada awalnya adalah 「よい(良い)」. Namun seiring berlalunya waktu, kata itu kini menjadi 「いい」. Saat ditulis dengan kanji, cara membacanya umumnya adalah 「よい」, jadi 「いい」 hampir selalu ditulis dengan hiragana. Sampai tadi seharusnya tidak ada masalah. Nah sayangnya, semua konjugasinya masih diturunkan dari 「よい」 dan bukan 「いい」. Ini ditunjukkan pada tabel di bawah.

Adjektiva lain yang seperti ini adalah 「かっこいい」 karena merupakan versi singkat gabungan dua kata yaitu 「格好」 dan 「いい」. Karena menggunakan 「いい」, maka konjugasinya juga sama.

Konjugasi untuk 「いい
PositifNegatif
Taklampauいいよくない
Lampauよかったよくなかった
      
Konjugasi untuk 「かっこいい
PositifNegatif
Taklampauかっこいいかっこよくない
Lampauかっこよかったかっこよくなかった

Selalu ingat untuk menurunkan konjugasinya dari 「よい」 dan bukan 「いい」.

Contoh

(1) 値段あんまりよくない
- Harganya tidak terlalu bagus.

(2) かっこよかった
- Dia (kemarin) benar-benar keren!

← Bab Sebelumnya (Pengenalan pada partikel) Daftar Isi Bab Berikutnya (Dasar-dasar verba) →
Lihat soal latihan